Friday, January 14, 2011

Proses itu yang penting, kawan.

 


Perbedaan pola pikir itu biasa.

Perbedaan perilaku apalagi.

Variasi dalam berpikir itu penting.

Apalagi dalam bertindak.

Yang jadi salah adalah ketika semua merasa caranya palimg benar. Ya, ketika kita lihat hanya lewat satu pandangan saja. Mana mungkin seseorang yang selama hidupnya tinggal di gunung, bisa memberi deskripsi tentang hangatnya air laut di malam hari? Bisa salah kaprah semua.

Karena itu lah, kita perlu saling berKOMUNIKASI. Bertanya dan diskusi tentang berbagai pandangan yang ada. Jadi, kita tidak picik dan sempit dalam menilai segala sesuatu. Kalo kita nilai suku Baduy pedalaman itu jorok, karena menolak peradaban, ya kita yang bodoh. Semua mesti dilihat dari berbagai sudut pandang. Ya toh?

Tulisan ini terinspirasi dari perbincangan asyik di jurusan gw mulai dari tadi malam. Yaa, banyak prasangka bertebaran. Banyak opini terlontar, Semua punya pendapat dong untuk bicara. Termasuk gw! So, here it goes.

Sesuai quote di atas. Gw sederhananya heran, apakah menikmati masa-masa awal kuliah sangat dirasa merugikan? Gw sendiri tidak merasakan sepenuhnya, tapi it is fun! Mencari dan mengeksplor diri sama teman-teman sendiri. Kalo ditanya sekarang, gw gak akan merubah keputusan apapun. Proses itu penting, proses itu yang membuat manusia jadi bijak, proses itu yang membuka mata kita. Bisa jadi kok kita gak setuju apa kata si A, tapi apa salahnya sih mencoba bertindak ala si A? Ya itung-itung memperkaya diri lah. Mungkin kita gabisa nyanyi, tapi apa salahnya sih nyanyi? Coba aja, masih muda ini. Mungkin kita gak suka berargumen, ya apa salahnya sih nyoba2 sotoy2an? Haha.

Dari dulu gw pribadi bingung sama orang yg terlalu banyak menganalisa tingkah lakunya. Yaaudah lah ya, jalanin aja. Gak ada apapun yang sia-sia, semua pasti ada pengaruhnya ke diri kita. Jalanin aja, rasakan, nikmati, ambil pelajarannya. Selesai kan? Kalo gontok-gontokan, hina-hinaan, mau sampe kapan?

Untuk para 'adik' tersayang, kalian rugi sekali gabisa merasakan nikmatnya masa belajar itu. Terlalu sibuk memikirkan harga diri dan rasa malu yang kalian hadapi. Kemana sopan santun dan toleransi yang katanya milik kita? Dimana kalian belajar untuk menjadi begitu picik dengan prestasi kalian yang segudang itu? Dan ironisnya, dia yang lepar batu pun sembunyi tangan.

Semoga ditengah kesibukan kalian dalam mengritik dan menghujat, kalian mendapatkan esensi yang berusaha diberi. Kalau tidak ada sama sekali, poor you. U've lost A LOT.

Sebenrnya gak penting-penting bgt tulisan ini, belum tentu juga dibaca. Tapi tidak ada salahnya sedikit berbagi. Ayoo berhenti cuma berorientasi pada hasil, mulai nikmati prosesnya.

Semakin maju zaman, seharusnya makin bijak dan terbuka pikirannya, kan? Seharusnya. :D

See 'you' tomorrow then!

Chiao!

0 comments:

Post a Comment