Friday, January 21, 2011

Kalo Gak Etis, Bukan Berarti Gak Logis #eh

"Kalo Gak Etis, 



                         Bukan Berarti 


                                                   Gak LOGIS."

Friday, January 14, 2011

Proses itu yang penting, kawan.

 


Perbedaan pola pikir itu biasa.

Perbedaan perilaku apalagi.

Variasi dalam berpikir itu penting.

Apalagi dalam bertindak.

Yang jadi salah adalah ketika semua merasa caranya palimg benar. Ya, ketika kita lihat hanya lewat satu pandangan saja. Mana mungkin seseorang yang selama hidupnya tinggal di gunung, bisa memberi deskripsi tentang hangatnya air laut di malam hari? Bisa salah kaprah semua.

Karena itu lah, kita perlu saling berKOMUNIKASI. Bertanya dan diskusi tentang berbagai pandangan yang ada. Jadi, kita tidak picik dan sempit dalam menilai segala sesuatu. Kalo kita nilai suku Baduy pedalaman itu jorok, karena menolak peradaban, ya kita yang bodoh. Semua mesti dilihat dari berbagai sudut pandang. Ya toh?

Tulisan ini terinspirasi dari perbincangan asyik di jurusan gw mulai dari tadi malam. Yaa, banyak prasangka bertebaran. Banyak opini terlontar, Semua punya pendapat dong untuk bicara. Termasuk gw! So, here it goes.

Sesuai quote di atas. Gw sederhananya heran, apakah menikmati masa-masa awal kuliah sangat dirasa merugikan? Gw sendiri tidak merasakan sepenuhnya, tapi it is fun! Mencari dan mengeksplor diri sama teman-teman sendiri. Kalo ditanya sekarang, gw gak akan merubah keputusan apapun. Proses itu penting, proses itu yang membuat manusia jadi bijak, proses itu yang membuka mata kita. Bisa jadi kok kita gak setuju apa kata si A, tapi apa salahnya sih mencoba bertindak ala si A? Ya itung-itung memperkaya diri lah. Mungkin kita gabisa nyanyi, tapi apa salahnya sih nyanyi? Coba aja, masih muda ini. Mungkin kita gak suka berargumen, ya apa salahnya sih nyoba2 sotoy2an? Haha.

Dari dulu gw pribadi bingung sama orang yg terlalu banyak menganalisa tingkah lakunya. Yaaudah lah ya, jalanin aja. Gak ada apapun yang sia-sia, semua pasti ada pengaruhnya ke diri kita. Jalanin aja, rasakan, nikmati, ambil pelajarannya. Selesai kan? Kalo gontok-gontokan, hina-hinaan, mau sampe kapan?

Untuk para 'adik' tersayang, kalian rugi sekali gabisa merasakan nikmatnya masa belajar itu. Terlalu sibuk memikirkan harga diri dan rasa malu yang kalian hadapi. Kemana sopan santun dan toleransi yang katanya milik kita? Dimana kalian belajar untuk menjadi begitu picik dengan prestasi kalian yang segudang itu? Dan ironisnya, dia yang lepar batu pun sembunyi tangan.

Semoga ditengah kesibukan kalian dalam mengritik dan menghujat, kalian mendapatkan esensi yang berusaha diberi. Kalau tidak ada sama sekali, poor you. U've lost A LOT.

Sebenrnya gak penting-penting bgt tulisan ini, belum tentu juga dibaca. Tapi tidak ada salahnya sedikit berbagi. Ayoo berhenti cuma berorientasi pada hasil, mulai nikmati prosesnya.

Semakin maju zaman, seharusnya makin bijak dan terbuka pikirannya, kan? Seharusnya. :D

See 'you' tomorrow then!

Chiao!

Kate Middleton's Reiss engagement dress!

I love her dress.
Not yet able to afford the real one. So, allow me to use the design and create my own dress.




THEY LOOK SO HAPPY! Envy.


Thursday, January 13, 2011

comfort zone, number 1 enemy?

Gw termasuk orang yang mencari dan membuat comfort zone di tiap aktivitas gw. Sampai detik ini masih tidak bisa melihat kalo ternyata comfort zone itu sebuah hal yang harus dihindari. Katanya, kalo kita uda comfort di satu tempat, dengan orang-orang dan segala hal yang terkait, kita jadi malas dan cuek.

Sedangkan buat gw, malah sebaliknya. Ketika gw comfort, gw akan menyayangi aktifitas itu, karena gw menyayangi, i will give my all.

Nah kata salah satu bos besar di tempat gw menimba pengalaman sekarang adalah:

" Perangi comfort zone itu."

Nah, gw jadi mikir. Apa sih makna comfort zone itu sebenarnya?

Apa pemikiran ini cuma berlaku buat gw? Bahwa gw akan kerja total, jika gw sangat nyaman. Bukan malah kerja asal, ketika sudah nyaman. Karena pengalaman gw saat gw tidak mendapatkan comfort zone gw adalah, ketika gw tertekan gw mending lari aja dibanding cerita dan mengeluh pada teman sejawat.

Lagi-lagi ini masalah perspective. Well, to me, i need my comfort zone to work my best. Kurang lebihnya yaa mohon dipahami aja.

Haha!

Monday, January 10, 2011

About The Little Prince

Currently reading The Little Prince, a classic novel by a French novelist Antoine de Saint-Exupéry. 
Quiet confusing at first, but once you get it, it has a deep reflexion about everything you know about life. t's simple yet complex in the same time. I dunno, i still believe there's something more about the little boy..


The thing i love the most about reading books is to find a little bit of my life in the main character's life. That is my thing. And in this particular book, i don't quiet know why i love the story. It's nothing like my life, yet it give me a lot to think about. Do read this light book, it will give you a new perspective.
:)


“Men have forgotten this basic truth. But you must not forget it. For what you have tamed, you become responsible forever.” 
— The Little Prince by Antoine de Saint-Exupéry


Worth to think about..


"It is very sad to me that some people are so intent on leaving their mark on the world that they don’t care if that mark is a scar."
— John Green (via elige)